Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat datang dan salam kenal. Di sini adalah tempat kita saling berbagi, tukar informasi maupun cerita untuk suatu kebaikan. Semoga dapat memberi manfaat.

Selasa, 02 Juni 2009

Sepulang Kerja


Sebuah Kejutan Menjelang Sore

Sesampai dirumah, sepeda kuparkir di halaman. Mendengar suara motor , kedua anakku membuka pintu sebelum ku masuk. Aku disambut keduanya dan anakku yang terbesar, Faiz berkata,"Bunda aku punya sebuah kejutan untuk Bunda. Bunda belum makan siangkan?" Akupun terkejut dan bertanya," Kejutan apa untuk Bunda?" Kedua anakku sembari tersenyum menggandeng tangan dan membawaku ke sebuah karpet coklat. "Ini bunda kejutannya, "kata kedua anakku, Faiz dan Nisa. Akupun tak sabar memandang sebuah meja kecil, yang diatasnya tertutup sebuah serbet. Dengan izin kepada mereka, kubuka serbetnya. Empat buah piring kecil dengan masing-masing sepotong kue coklat di atasnya. Kemudian ada tiga buah cangkir berisi susu, sedang satu cangkir lagi berisi teh manis. Faiz berkata,"Ini untuk Bunda. Susu ini juga untuk Bunda. Teh itu untuk ayah. Bunda suka susukan?" Waw...apa yang mereka sugguhkan semua kesukaanku, kue coklat dan susu. Bismillahirrahmanirrahiim...Faiz mengajak kami bersama-sama menyantapnya. Emmm....Aku berucap,"Terima kasih sayang. Terima kasih untuk kejutannya. Bunda bener-bener senang. Apalagi Bunda lapar. Dan ini semua kesukaan Bunda. Emmm..,enak ya. Bagaimana kalian menyiapkan ini semua?" Merekapun saling bersemangat menjelaskan pembagian tugasnya. Kata Faiz,"Adek yang belanja kue. Uangnya memakai uang jajan yang kami sisihkan." "Mas Faiz yang bikin susu dan teh," Nisa menambahkan. Terimakasih sayang. Bunda bangga kepada kalian. Bunda benar-benar segar kembali. Dan sangat terkesan....Apa ya kejutan Bunda, untuk kalian?

Sabtu, 16 Mei 2009

Pagi, Bersiap ke Sekolah


Ketika Bunda tidak ikhlas

Suasana pagi hari, bagi ibu yang bekerja dan tidak mempunyai pembantu sangat sibuk. Seperti biasa aku menyiapkan sarapan keluarga dan bekal makan siang untuk Nisa. Belakang Nisa sulit makan. Berbeda dengan kakaknya Nisa tidak mau ikut caterring dari sekolah. Aku terus mengusahakan dan menyediakan apa yang ia suka. Meski ke pasar kadang aku tidak sempat. Tukang sayur langganan, hampir beberapa minggu inipun menghilang. Ketika pulang sore mampir pasarpun, sudah terburu-buru tuk menjemput anak. Wuiiih...alhasil kusiapkan ayam goreng biasa karena sebenarnya Nisa lebih suka ayam goreng tepung. Ketika kukatakan apa yang kusiapkan untuknya. Ia berkata,"Bunda, aku tidak mau ayam goreng. Aku mau nasi goreng yang ada di kantin saja." Akupun terperengah sekian detik. Meluncurlah beberapa kata dari mulutku,"Adek bunda sudah siapkan ini semua untuk adek. Memang ini ayam goreng. Tapi adekkan juga suka ayam. Bunda belum sempet beli ayam mentah untuk di goreng tepung." Iapun berkata lagi,"Tapi aku tidak mau. Nanti aku belli nasi goreng saja di Mak Cang (penjual di kantin). Kujawab lagi"Tapi kalau hari ini Mak Cang nggak jual nasi goreng, bagaimana? Adek makan apa?" Nisa masih memberi argumennya,"Nggak Mak Cang jualan kok." Akupun dengan suara tertahan berkata, "Ya sudah beli nasi goreng." Bukannya selesai karena obrolan ini terjadi dengan keadaan aku masih wira-wiri. Nisapun setengah menjerit,"Emmm, bunda! Bunda nggak bolehkan?" Bukannya selesai,... aku terperengah kedua kalinya. "Lho bunda bilang apa. Ya adek. Iya beli di Mak Cang. Apa tadi bunda bilang nggak boleh? Iapun menatapku sekian detik. Sekian detik akupun baru menyadari. Meski aku bilang boleh, pikirankupun, namun.....alam bawah sadar dan dari hatiku yang paling dalam belum mengatakannya dengan ikhlas. Cerdas!! Ternyata dia menangkap itu. Aku memang masih khawatir. Eh...bunda berkelit lagi. Terima kasih sayang, ketika di perjalanan aku jadi merenung. Tak ada yang bisa di sembunyikan dari seorang anak bahkan ketika hati ibunya tidak ikhlas. Makasih sayang. Kamu mengingatkan bunda untuk selau berbuat dan berkata dengan ikhlas dan jujur.

Kamis, 16 April 2009

Tulisan Pertamaku, Faiz Alauddin, 9th.



Aku Tidak Takut Hantu


Suatu hari ada seorang anak, dia bernama Hasan. Saat itu dia tersesat di hutan berhantu. Pada waktu itu Hasan masuk ke tempat yang menyeramkan. Saat itu Hasan tidak bisa melihat karena ada kabut putih. Tiba-tiba Hasan memasuki daerah para hantu. Hantu itu berada tempatnya tepat di dalam kuburan. Saat itu hari semakin malam . Hasan menginap di dalam kuburan berhantu dan Hasanpun tertidur nyenyak. Dan malampun tiba Hasan mendengar suara srigala,"auuuuuuuuu". Dan Hasanpun terbangun. Pada saat itu, hantu-hantu itu beraksi. Hasanpun melawan hantu-hantu itu dengan berdoa kepada Allah. Akhirnya para hantu itu menghilang. Ternyata hari berganti siang dan Hasanpun pulang ke desa dengan selamat.